Cilacap – Dandim 0703/Cilacap LetkolĀ Inf Wahyo Yuniartoto, S.E., M.Tr (Han) turut serta menanam pohon Wijayakusuma saat menghadiri Rekor Muri Penanaman Flora Endemik pohon Wijayakusuma Keraton di Komplek Perumahan Pertamina area Rumah Sakit Pertamina Cilacap (RSPC) Jln. Setia Budi, Kelurahan Tegalkamulyan Kecamatan Cilacap Selatan, Sabtu (15/8/20).
Kegiatan yang di selenggarakan oleh Pertamina Refinery Unit IV Cilacap, dihadiri kurang lebih 50 Orang. Tampak hadir dalam kegiatan tersebut DLH Propinsi Jateng Bagus Abimanyu, GM Pertamina RU IV Cilacap Joko Pranoto, Danlanal Cilacap Letkol Laut (P) Bambang Marwoto S.T, M.Sc ,PSC, Kapolres AKBP Dery Agung wijaya, SIK.SH.MH, Kajari Tri Ari Mulyanto, SH., MH, Ketua Pengadilan Negeri Cilacap Sukri Sulumin, S.H., M.H, Batuud Koramil 01/Cilacap Peltu Kirimang Kakauhe, Kepala DLH Cilacap Awaludin Muuri, Ap.MM, Dedi dari BKSDA Cilacap dan Kasek Pertamina RU IV Cilacap Harpolo.
Dalam sambutannya, GM Pertamina RU IV Joko Pranoto mengatakan bahwa pohon wijayakusuma ini merupakan pohon yang sangat luar biasa karena tumbuhnya di batu karang dan habitat pohon ini aslinya banyak tumbuh di Pulau Nusakambangan Cilacap. Guna mengembangkan pohon tersebut di luar ekosistemnya, pihaknya bekerja sama dengan BKSDA telah melakukan pembibitan pohon tersebut. Dan hari ini kita tanam 75 pohon Wijayakusuma di luar habitatnya yang kita catatkan di rekor muri karena pertama kali pohon Wijayakusuma kita tanam di luar ekosistemnya,” paparnya.
Mudah mudahan pohon ini dapat tumbuh sehingga di kawasan ini nantinya akan kita jadikan sebagai tempat penelitian oleh beberapa instansi pemerintah, sekolah dan perguruan tinggi. Kedepan apabila kawasan ini sudah jadi, bisa di jadikan education park Cilacap, untuk itu mari kita sama sama lestarikan pohon Wijayakusuma ini semoga kedepan bisa membawa berkah,” harapnya.
Sementara itu, Bupati Cilacap melalui Awaludin Muuri berharap kegiatan ini dapat bermanfaat khususnya untuk kepentingan ilmu pengetahuan pendidikan dan penelitian. Selain memecahkan rekor Muri mudah-mudahan kegiatan seperti ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan karena benar-benar dapat dirasakan manfaatnya untuk menjaga kelestarian lingkungan khususnya di area kawasan cagar alam Wijayakusuma Pulau Nusakambangan yang jadi kebanggaan Cilacap.
Awaludin menjelaskan, PT Pertamina RU 4 Cilacap juga memiliki program konservasi Laguna kawasan Segara Anakan Cilacap atau yang disingkat kolak sekancil yang merupakan kawasan ekowisata mangrove sekancil yang memiliki 56 jenis tanaman mangrove yang sudah diidentifikasi dan menjadi destinasi pendidikan atau pelatihan oleh berbagai instansi pemerintah sekolah dan perguruan tinggi. Kelestarian lingkungan di hutan mangrove ini membutuhkan keterlibatan dari semua pihak dalam mendukung upaya pemerintah melakukan pelestarian lingkungan.
Menyikapi apa yang dilakukan pihak Pertamina RU IV Cilacap, Dandim selakuĀ Komandan Satuan Kewilayahan tentu sangat mendukung upaya yang dilakukan PT Pertamina RU IV Cilacap dalam rangka melestarikan pohon Wijayakusuma di Cilacap karena menurutnya, tanaman endemik yang habitatnya tumbuh di kawasan cagar alam Wijaya Kusuma Nusakambangan tersebut jumlahnya sangat sedikit.
Tentu upaya Pertamina RU IV Cilacap dan BKSDA Jawa Tengah dalam upaya konservasi eksistensi tanaman Wijayakusuma, harus kita dukung bersama TNI Polri dan Pemerintah serta masyarakat lainnya. Tanpa didukung oleh kesadaran dan kepedulian seluruh komponen masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan, maka upaya ini tidak akan berhasil dengan maksimal,” tandasnya. (Urip)