Melalui Vicon, Forkopimda Cilacap Ikuti Pengarahan dan Dialog Presiden Republik Indonesia

Cilacap – Segenap Unsur Forkopimda, Setda dan SKPD Kabupaten Cilacap mengikuti Pengarahan dan Dialog dengan Presiden Republik Indonesia yang disampaikan melalui Video Conference (Vicon) yang digelar di ruang Setda Kabupaten Cilacap, Jln. Jenderal Sudirman No. 32 Kelurahan Sidanegara Kecamatan Cilacap Tengah, Selasa (30/6/20).

Pengarahan dan Dialog Presiden Republik Indonesia tersebut diikuti Gubernur Jawa Tengan dan seluruh Bupati dan Walikota Jajaran Pemprov Jateng. Dalam pengarahannya, Presiden menjelaskan bahwa Covid-19 ancamannya sangat tinggi karena bukan hanya menyangkut masalah kesehatan akan tetapi juga ekonomi. Dalam pertumbuhan ekonomi, Presiden wanti wanti agar harus berhati hati mengelola, memanajemeni krisis ini agar urusan kesehatan dan ekonomi berjalan beriringan.

“Gas dan rem harus diatur, jangan sampai melonggarkan tanpa sebuah kendali rem sehingga ekonomi bagus tetapi Covidnya meningkat. Bukan itu yang kita inginkan. Kita menginginkan Covidnya terkendali tetapi ekonomi juga tidak mengganggu kesejahteraan masyarakat, Ini tanggungjawab kita semua, bukan hanya Gubernur, Bupati dan Walikota saja namun Jajaran TNI Polri, Gugus Tugas agar betul betul menjaga agar bisa berjalan dengan baik, ” Jelas Presiden.

Terkait beberapa hal yang sudah dilakukan, Presiden mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Gubenur, Wakil Gubenur, Bupati, Walikota, Gugus Tugas, Dokter, Tenaga Medis dan para Relawan, Forkopimda terutamanya dari TNI dan POLRI yang telah bekerja keras dan berdedikasi dalam penanganan Covid-19.

Dalam membuka tatanan New Normal, Presiden berpesan agar tidak melalui tahapan tahapan yang tidak benar. Semuanya harus tahu kapan waktunya di buka. Begitu juga dalam membuat kebijakan, Presiden Jokowi menyatakan bahwa kebijakan Pemerintah terapkan new normal berbasis pada data sains dan saran para pakar atau ahli sehingga dalam memutuskan diharapkan bisa tepat sasaran.

“Dalam memutuskan kebijakan, harus memahami prioritas sektor mana dulu yang harus di buka, tidak langsung di buka semuanya. Jika sektor industri sudah memungkinkan silahkan di buka, dan jika sektor pariwisatanya sudah memungkinkan silahkan dibuka, akan tetapi perhatikan kapasitasnya harus juga di batasi, semuanya harus berjalan dengan baik dan ini harus di evaluasi setiap hari, setiap minggu dan dua minggu sekali. Kalo memang keadaanya naik ya ditutup lagi, kita harus berani memutuskan seperti itu, tidak bisa lagi kita memutuskan sebuah kebijakan tanpa dilihat dari data sains dan masukan dari para pakar,” Ujarnya

Terkait dengan anggaran, Presiden berpesan kepada Gubernur, Bupati dan Walikota agar anggaran anggaran yang berkaitan dengan kesehatan segera di keluarkan, belanja Bansos juga di segerakan, karena hal ini penting agar sosial septi dan kebutuhan warga terpenuhi terutama yang terkena dampak Covid. Stimulus ekonomi terutama untuk usaha mikro, usaha kecil, Presiden juga berpesan agar provinsi, kabupaten dan kota harus betul betul melihat lapangannya, anggaran juga harus di siapkan baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten maupun Kota, sehingga tidak ada yang tercecer. Semua itu agar peredaran uang di masyarakat semakin besar.

Terkait penanganan Covid saat ini, Presiden berpendapat bahwa strategi intervensi yang berbasis lokal yang paling efektif untuk menangani Covid. Mengkarantina, mengisolasi RT, RW, mengisolasi kampung atau desa itu lebih efektif daripada kita mengkarantina kota atau Kabupaten. Ini lebih efektif dan strategi ini agar kita pakai bersama-sama sehingga diharapkan terjadi penurunan di Rt maupun R Not nya. Presiden berharap, di bulan Juli mendatang, kasus Covid turun sehingga kehidupan masyarakat bisa normal kembali. (Urip)

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *