Pekalongan – Hujan merata dengan intensitas tinggi yang terjadi pada minggu(26/1/2020) malam, di wilayah Kota dan Kabupaten Pekalongan mengakibatkan sejumlah wilayah mengalami banjir dan tanah longsor.
Tercatat di Kota Pekalongan sendiri tidak kurang dari 450 orang harus meninggalkan rumah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman, begitu pula di wilayah Kabupaten Pekalongan di beberapa titik juga mengalami banjir dan di daerah pegunungan mengalami longsor sehingga menutup akses jalan dan bahkan ada yang menimpa sebuah rumah warga di kecamatan paninggaran.
Namun hal tersebut tidak menyurutkan semangat anggota TNI dari Kodim 0710/Pekalongan untuk selalu hadir dan membantu masyarakat yang mengalami kesulitan.
Terlihat di beberapa wilayah yang terdampak banjir, anggota TNI(Babinsa) bersama aparat yang lain seperti BPBD, Polri, Resque dan relawan juga masyarakat saling bahu-membahu untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Begitu pula TNI yang di daerah pegunungan, seperti yang dilakukan oleh anggota Koramil 14/Kandangserang dan Koramil 03/Kajen terlihat bersama warga masyarakat Desa setempat melaksanakan kerja bakti pembersihan badan jalan yang tertutup tanah akibat longsor.
Hal itu sesuai apa yang di sampaikan oleh Dandim 0710/Pekalongan Letkol Inf Arfan Johan Wihananto, dibeberapa kesempatan bahwa bencana tidak dapat di prediksi, oleh karena itu sebagai aparat teritorial harus selalu siap setiap saat untuk mengantisipasi hal tersebut.
“Bencana tidak dapat diprediksi dan apabila terjadi, maka kita harus cepat tanggap darurat untuk bagaimana cara mengatasi dan menanggulanginya”, ungkapnya.
Lanjutnya, menurut Dandim bencana alam adalah sebuah perintah, artinya apabila terjadi bencana alam tanpa diperintah dengan panggilan hati dan jiwa, kita harus wajib bergerak untuk mengatasi dengan tanggap dan cepat sehingga dapat meminimalisir terjadinya banyak korban.
“Bencana adalah sebuah perintah, artinya tanpa diperintah kita wajib bergerak cepat apabila terjadi bencana”, tegas Dandim.(Rus)