Antisipasi Klaster Penyebaran Covid-19, 60 Santri Pondok Pesantren El-Bayan Majenang Di Swab

Cilacap – Sejumlah pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah menjadi klaster penyebaran Covid-19. Antisipasi terjadi di wilayahnya, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kecamatan Majenang bersama Tim Medis UPTD Puskesmas 1 Majenang melakukan Test Swab terhadap santri Pondok Pesantren El-Bayan yang berlokasi di RT 01 RW 04 Desa Padangsari Kecamatan Majenang, Rabu (30/9/2020).

Kegiatan tersebut dihadiri langsung Camat Majenang Iskandar Zulkarnain Siregar, STP, M.Si., Danramil 13/Majenang yang di wakili Serka A. Ansori, Kapolsek Majenang AKP Nyoman Sudarjana, Sekcam Majenang Wawan Mardiono, S.STP., M.Si., Kepala UPTD Puskesmas 1 Majenang Sri Wahyuni, SKM, Kasi Trantib Kecamatan Majenang Wasis Nurcahyo S.STP, Kepala BPBD Edi Sapto, perwakilan Damkar Majenang Darusman, Kepala Desa Padangsari Mahruri, dr.Santi Amalia tenaga medis dari Puskesmas 1 dan disaksikan langsung Ketua Pondok Pesantren El-Bayan H. Firdaus Subhki.

Dalam kegiatannya, sedikitnya ada 60 Santri yang terdiri dari Santri Putri 17 orang, Santri Putra 43 orang yang di Swab. Kegiatan tersebut bertujuan agar tidak terjadi lagi munculnya klaster Covid-19 yang sama di Pondok Pesatren khususnya di wilayah Kecamatan Majenang. Bahkan untuk memastikan hal tersebut, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Majenang menghimbau agar pengurus Ponpes El Bayan untuk melakukan beberapa langkah untuk agar penyebaran Covid-19 tidak terjadi di wilayahnya.

Beberapa himbauan tersebut diantaranya agar para santri tetap mematuhi protokol kesehatan, menyediakan felbet untuk tempat isolasi dan dilakukan penyemprotan desinfektan pada tempat yang akan digunakan isolasi. Selain itu juga dihimbau agar sebelum hasil sweb keluar setelah 2 Minggu pelaksanaan sweb agar tidak boleh keluar dari pondok pesantren.

“Kepada Pengasuh Pondok Pesantren El Bayan, Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 meminta mereka untuk tidak memulangkan para santrinya ke rumah terlebih lagi hasil swabnya belum keluar. Hai ini kita lakukan agar tidak lagi muncul klaster penyebaran Covid-19 di pondok pesantren ini seperti halnya yang terjadi di beberapa pondok pesantren di wilayah Jawa Tengah,” tutur Serka A. Ansori. (Urip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *